Kenapa harus memaksakan orang harus homogen, harus sama, harus nurut? Susah rasanya menghormati orang lain, yang tidak menghormati saya. Bukannya saya gila hormat. Tapi hidup itu kan saling menghormati.
Jadi ngga sehat perasaan saya karena amarah. Sebetulnya amarah yang ngga perlu. Lass mich bitte alleine entscheiden. Saya sudah dewasa, saya punya mata, saya punya dua telinga. Dan yang paling penting , saya punya pikiran.
Bukan, bukan saya sok pintar Tapi beri saya kesempatan berpikir dan memutuskan sendiri. Esmosi jiwa yang menyakitkan hati dan diri.
Aargghhh sudahlah. Mudah-mudahan Alloh mengampuni.
Sorry ya, bukan buat di reply.
Keine Kommentare:
Kommentar veröffentlichen