Montag, 7. Juni 2010

Cemburu

Habis baca buku Karenamu Aku Cemburu karangan Asma Nadia dkk, jadi pingin nulis. dalam buku itu diceritakan macam-macam penyebab cemburu istri pada suami. Ada yang karena cewek-cewek cantik, ibu mertua, Games, atau cemburu gara-gara suaminya yang terlalu baik sama orang lain.

Hmmm..., jadi mikir-mikir apakah saya dan suami pernah selisih paham gara-gara cemburu. KAlau diingat-ingat, mungkin waktu awal-awal pernikahan, suami sempat cemburu sama orang-orang yang ngeliatain istrinya. Menurut doi, istrinya kecakepan (ceileee jreng:-D). TApi seiring waktu, dan udah istrinya jadi emak-emak banget, mana ada yang ngeliatin istrinya lagi. Atau lebih tepatnya mungkin si abi juga udah kerepotan sama anak-anak daripada ngeliatin orang-orang, apakah sedang memperhatikan istrinya.

Sebetulnya sedikit sekali faktor yang bisa menyebabkan kami cemburu. Soal perempuan atau laki-laki lain, tipis harapan untuk jadi faktor cemburu. Kami menerapkan resep yang pernah saya baca dari tulisannya mba Helvy, bahwa ngga ada curhat-curhatan antar lawan jenis pada saya maupun suami. Jangankan curhat, kami sepakat semua Email dari perempuan yang ditujukan untuk suami, akan di forward atau dikopi ke Email saya, begitupun sebaliknya. Kalau saya menerima Email dari laki-laki atau hendak menulis Email kepada seorang laki-laki, wajib di forward atau dikopi ke suami. Walaupun untuk hal-hal pekerjaan. Baik pekerjaan formal maupun urusan dakwah.

Keine Kommentare:

Kommentar veröffentlichen