Di hari pertama, anak-anak.anak cukup senang dan gembira mengikuti acara. Kami membahas Alloh sang Pencipta, dan ciptaanya. apa yang kita harus lakukan biar Alloh sayang sama kita, bicara tentang syurga dimana ada semua mainan dan semua kesenangan. Bacaan-bacaan yang disukai Alloh.


Dalam pertemuan yang kedua, anak-anak belajar sholat. Sayang Syamil dan Hana ngga ikut. Kecapean nunggu dan ketiduran. Mudah-mudahan besok bisa lebih pagi TPA nya. Kali ini anak-anak ngga terlalu semangat belajarnya. Daud malu-malu sambil tiduran belajar sholatnya. Nada bolak-balik protes minta ke lantai bawah. Mungkin anak-anak memang lebih suka berada di lantai bawah. Seger..., bisa ngeliat ijo-ijo...
. Besok-besok di bawah aja kali ya. Kalau perlu TPAnya di taman. Mungkin nanti bisa belajar wudhu di taman pake selang...asikknya... Alhamdulillah sholat zhuhur empat rakaat bisa diselesaikan. Buat Daffa masih susah ngangkat pantat kalau sujud, tangan juga masih susah diangkat. Izza cerita, kalau dia belum bisa hapal bacaan-bacaan sholat. Terus saya bilang, makanya kita harus sering-sering ngulang bacaannya. Ini tentu PR untuk para orang tua untuk meneruskan belajarnya di rumah. Namanya juga TPA Homeschooling. Di rumah mesti belajar juga. Di TPA grouping ini hanya memfasilitasi evaluasi bersama apa-apa yang kita ajarkan di rumah. Kalau mengandalkan dua kali seminggu memang sangat-sangat-kurang.

Dalam pertemuan kedua, alhamdulillah acara makan siang bersama bisa dilaksanakan lumayan tepat waktu. Pada pertemuan pertama, anak.anak, sudah terlanjur rewel karena telat makan siang, yang akhirnya ngga bisa makan bareng dan mesti disuapin sambil diuber-uber biar ngga tambah rewel Izza tentu saja ngga ikut makan. Izza sudah belajar puasa dari sarapan sampai ifthor.
Ternyata ngga mudah ya jadi ibu guru, walaupun buat anak-anak kecil. Butuh persiapan yang cukup. Seringkali di tengah percakapan, saya bingung melanjutkan kalimat. Maafkan ya nak, kami para orangtua belum optimal. Masih belajar juga, sama seperti kalian. InsyaAlloh kita belajar sama-sama ya nak. Seumur hidup kita. Mudah-mudahan pertemuan-pertemuan berikutnya bisa lebih baik lagi...amiiinnnn.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
foto: kegiatan TPA kami
minta ide buat namanya donks teman...
Assalammu'allaikum wr.wb
AntwortenLöschenikut sedikit berkomentar.... :D (tapi bukan menggurui). Dari pengalaman saya pribadi mengajar anak² kecil (di Indonesia dan di Austria), terutama usia balita memang tidak mudah. Mereka akan cepat bosan, mengantuk, atau malas. Biasanya guru harus lebih aktif, kreatif, dan agak cerewet. Pada dasarnya semua anak² lebih suka bermain daripada belajar sehingga harus dimasukkan unsur bermain dalam pembelajarannya. Anak² tidak harus duduk mendengarkan guru tetapi mereka juga bisa bermain sambil belajar. Belajar di taman seperti mba Mira bilang itu sepertinya ide bagus. Belajar wudhu sambil main air di taman pun tidak apa² (asal cuaca mendukung, tidak mengganggu orang lain dan bawa baju ganti :p).
Contoh kalau materi pelajarannya tentang ... katakanlah mengenal Alloh, beri mereka beberapa menit untuk mencari benda² ciptaan Alloh lalu dikumpulkan, dan tugas guru menjelaskan pada anak² mengapa benda yang mereka kumpulkan merupakan ciptaan Alloh. Mungkin buat anak² yg berusia dibawah 2 tahun akan mencari benda semau mereka, tapi tetap guru harus memberi penjelasan.
Biar anak² tidak bosan mungkin metode belajarnya seperti di Kinderkrippe atau Kindergarten, biarkan mereka bermain sambil menunggu teman²nya datang, setelah semua anak berkumpul mulai pembelajaran tapi tidak terlalu lama (kira² 1 atau 2 jam) setelah itu mereka diperbolehkan makan bekal yang disediakan orang tua dari rumah masing². Selesai makan bekal baru belajar lagi (pada pembelajaran yg kedua ini mungkin sebaiknya diselingi dengan bermain, menyanyi, nonton ipin upin di youtube, atau mendengar lagu² Islami buat anak²). Setelah belajar anak² makan siang bersama,(kalau di Austria) biasanya mereka diberi waktu 1 jam untuk tidur siang. Metode ini baik juga buat guru, karna guru tidak harus selalu berbicara dan memberi materi dan anak² pn bisa belajar aktif.
Sekali lagi ini bukan menggurui dan maaf kalau ada salah ucap. Buat nama TPAnya.... hmmm ga punya ide :p
Assalammu'allaikum wr wb
Sovia, Graz Österreich
Wa'alaikum salam ww.
AntwortenLöschenSAlam kenal mba Sovia...saya seneng banget dapet masukan...Nanti sy boleh2 tanya2 lagi ya lewat inbox, soalnya sy emang pemula banget dan ngga punya basic ngajar, apalagi anak2 kecil. Inipun lagi nyoba nyontek programnya temen yang anaknya pernah homeschooling grouping di Indonesia....
Jangan merasa sungkan ngasih masukan lagi ya mba...saya beneran seneeeeng banget....
Wassalam
note:sy add jadi kontak ya mba...:-)
Assalammu'alaikum wr wb
AntwortenLöschenMba Mira ini aku... Sovi, orang nanti tanggal 27 Agustus aja Insyaalloh aku mo ngerecokin mba Mira lagi :o) Kok formal banget sih emailnya.
Wasalam