Dalam seminggu, saya mendengar kabar kepergian dua orang ibu. Dua-duanya tidak pernah saya kenal secara fisik, tapi semangatnya, aura kebaikannya, seolah-olah bisa menembus ruang jarak dan hubungan perkenalan yang penuh basa-basi. Mba Nurul F. Huda dan ustadzah Yoyoh Yusroh. Walaupun telah tiada, tulisannya, semangatnya masih bisa dirasakan oleh banyak orang. Innalillahi wa inna ilaihiraji'un.
Kepergian mereka membuat saya berpikir mengenai batas akhir waktu hidup saya sendiri. Tidak ada yang tahu , sampai kapan jatah waktunya masing-masing berakhir. Bisa besok, setahun lagi, 10 tahun lagi. Apakah ketika waktu itu datang, saya sedang dalam keadaan taat. Atau na'udzubillah, ketika sedang maksiat. Apakah ada amalan yang kiranya Alloh ridhoi untuk bisa diterima tempat terbaik milikNya.
Ya Alloh ampunilah segala dosa-dosa hambaMu ini. Jika aku lalai, jika aku sengaja. Ya Alloh, jagalah hamba dan keluarga hamba dari kemaksiatan. Terimalah ibadah-ibadah kami. Berikanlah kami khusnul khotimah. Kumpulkanlah kami dalam jannahMu.
betul, jd merenung arti kita untuk kehidupan
AntwortenLöschensemoga ALlah kelak wafatkan kita dalam kebaikan
Ketika kematian itu terasa dekat, yang bisa kita lakukan hanyalah bersimpuh di hadapanNya ...
AntwortenLöschenberpikir tentang bekal yang masih sangat kurang...
AntwortenLöschenorang yang baik mendahului kita ya..
AntwortenLöschen