Sonntag, 11. Juli 2010
Donnerstag, 8. Juli 2010
[Xenophobia] Harus ngomong apa ya?
Aku mengira bahwa aku adalah pemberani, karena aku cerewet dan banyak omong. Aku mengira aku adalah orang yang supel, karena aku ingin bergaul dengan siapapun. Tapi semua itu cuma angan dan pikiran normatif belaka. Aku sepenuhnya sadar bahwa menjadi orang pemberani itu hebat, atau supel itu berarti gaul dan banyak manfaatnya. Sekali lagi, itu cuma pikiran normatif yang bercokol di kepalaku selama ini, dan sungguh pikiran itu membuatku tersiksa.
Pada kenyataannya, aku bukanlah sosok pemberani itu, dan supel hanyalah impian karanganku yang aku usahakan setengah mati. Setiap kali aku ingin bicara dengan orang lain, seperti memeras otak rasanya untuk menemukan ide pembicaraan yang harus aku munculkan, sehabis si teman bicara selesai bicara. Tentang keberanian, sebelas dua belas, ada gemetar halus yang muncul di tubuh ini. Alhamdulillah sampai saat ini, belum ada orang yang melihat gemetarannya tubuhku, atau memang aku pura-pura tidak tahu. Aku sendiri heran, kenapa mesti begini keadaannya. Aku bisa maklum kalau hal itu terjadi ketika ada momen penting yang harus kujalani seperti presentasi sidang skripsi dan sebagainya. Tapi ini terjadi di setiap saat. Cuma ketika aku bicara dengan beberapa orang yang betul-betul dekat saja, perasaan ini tidak muncul. Terus terang aku frustasi.
Samstag, 3. Juli 2010
Belajar dari Tim Panzer
Jerman menang 4-0 atas Argentina bukan kemenangan yang mudah. Sejak awal Argentina termasuk tim favorit yang unggul di perhelatan piala dunia kali ini. Tim JErman yang mengawali kemenangannya melawan Australia berhasil membuktikan diri sebagai tim yang tangguh.
Tim Panzer memang tidak punya pemain sekelas Messi atau Cristiano Ronaldo. Akan tetapi sudah dibuktikan dari beberapa pertandingan bahwa pemain hebat bukan harga mati yang diperlukan untuk menjadi tim Juara. Permainan tim Jerman mengunggulkan kerjasama antar permain dan bukan "sama-sama kerja" antar pemain hebat. Dengan begitu tim favorit saya ini berhasil mengungguli tim-tim berisi Pemain terbaik dunia (Messi, Cristiano Ronaldo atau Kaka).
Dalam Tim Jerman, setiap pemain bisa, boleh dan harus nembak ke arah gawang kalau ada kesempatan. Dan jika kesempatannya dirasa kecil atau sulit, maka bola dioper atau diumpan ke kawannya yang dirasa lebih punya kesempatan menggolkan bola ke arah gawang. Ketika terjadi gol ke arah gawang pun, semua orang terlihat sangat menghargai tidak cuma orang yang menggolkan bola, tapi juga orang yang mengumpan. Hal ini yang membuat saya salut sama Jerman.
Kerjasama tim ini pun terlihat sangat hidup. Dilihat dari sisi manapun, kanan-kiri-depan-belakang. Denger punya denger dan ngga sengaja saya nonton reportase tim Jerman, mereka punya psikolog khusus yang mendampingi mereka selama di Afrika. Selain berlatih bola, mereka juga dilatih untuk bekerjasama dalam tim dengan cara Outbond di hutan Afrika. Jadi walaupun mas Müller ngga main di pertandingan depan, saya yakin kalau kerjasama tim Jerman bagus seperti pertandingan yang sudah-sudah, Jerman akan jadi juara piala Dunia. Ayo Jerman!!!

Ngga enaknya punya tim favorit
Biasanya jaman Piala Dunia kaya gini, jadwal tanding tim favorit jadi momen yang sangat dinanti-nantikan. Ada yang bela-belain tidur siang biar malemnya bisa begadang nonton kaya temen-temen yang sedang berada di belahan dunia bagian ASIA dan sekitarnya, banyak juga yang pergi rame-rame ke tengah kota buat nonton bareng fans yang lain.
Sejak saya belain Jerman, saya jadi ngga bisa lagi menikmati nonton kesebelasan favorit saya. Bukan apa-apa, deg-degannya itu bikin jantung serasa mau copot. Apalagi menonton Jerman melawan Ghana, walaupun pada saat itu Jerman unggul atas Ghana 1-0. Saya yang biasanya sok-sok an mengomentari setiap permainan sampai ke detil-detil gaya setiap pemain jadi ngga bisa objektif lagi komentarnya...ceilee gaya bener dah...
Alhasil, setiap Jerman main, saya selalu cari kesibukan lain, sambil curi-curi pandang ke TV siapa tau udah gol. Kadang main laptop, kadang ikut bolak-balik sama Daffa, malah sempet juga saya nyoba ngaji buat ngalihin perhatian. Ngajinya ngga khusyu', nonton bolanya apalagi...
Dan parahnya lagi saya selalu menghitung menit demi menit, berharap waktunya cepet selesai...Gak seru kann?

Ternyata oh ternyata..., saya ngga sendirian. Ketika saya mengunjungi sahabat saya di Aachen beberapa hari yang lalu, dia juga serupa tapi tak sama dengan saya. Malah sahabat saya itu ngga berani denger suara pertandingannya, alias ngumpet di ruangan lain. Parah dahh. Jadi sedikit terhibur, karena ada yang aneh kaya saya...

Setelah pertandingan hari ini, dan melihat Jerman bisa ngalahin Argentina 4-0, kayanya untuk dua pertandingan ke depan, saya bisa menikmati lagi nonton Tim Jerman adu kuat dengan sisa kesebelasan yang ada. Saya sih ngga terlalu berharap banyak, karena takut kecewa berat. Go Deutschland!!

Abonnieren
Posts (Atom)