
Alhamdulillah, akhirnya aku jadi insinyur juga...
Tercapai sudah amanah bapak ibu, untuk menyelesaikan sekolah.
Kemarin tanggal 25 Maret, jadi sejarah akhir sebuah episode kehidupanku.
Menjadi seorang sarjana buatku adalah amanah yang sangat berat dan melelahkan. Salah satu motivasi terkuatku untuk mencapainya adalah ibuku. Beliau sudah mensupportku habis2an, sampai-sampai aku minta nikah pun diijinkan, dengan catatan kuliah harus selesai. Mungkin karena doanya pulalah, akhirnya aku bisa menyelesaikan apa yang sudah aku mulai, walaupun dengan terseret-seret.
Sebetulnya, rasanya biasa aja ketika Herr Professor menyelamati aku dengan kata-kata: "Herzlichen Glückwunsch Frau Diplom Ingenieurin. Mungkin karena aku merasa ilmu yang aku dapat untuk menjadi insinyur betul2 sangat sedikit, dan ngga ada apa2nya. Apalagi, jurusan ini aku pilih bukan karena aku menyukainya, tapi lebih kepada jurusan yang lebih realistis untuk seorang seperti aku menyelesaikan kuliah di Jerman ini. Yang jelas sekarang aku sangat bersyukur karena episode ini sudah selesai dan bisa memulai dengan episode yang baru.
Aku lega, sekarang aku bisa memulai dengan sesuatu yang aku suka. Mungkin aku akan sekolah bahasa, mungkin ekonomi, mungkin aku akan belajar hukum, atau yang banyak lagi keinginan-keinginan terpendam yang muncul setelah aku memutuskan untuk jadi Insinyur dengan konsekuensi harus sampai selesai. Terlalu banyak keinginan dan cita2. Kita lihat aja nanti apa yang terjadi selanjutnya di episode kehidupanku yang lain.

Jazakumullah khoiran kastiran kepada semua saudara/i ku yang sudah banyak membantu, terutama dengan doa. Saudariku di Indonesia, Mba Ari dan Erma, yang udah selalu bilang SEMANGAT dalam setiap Emailnya, Saudari2 ku dan teman2 di Jerman, yang sudah menemaniku dalam doa-doanya. Mama Nora dan Mas Heri yang udah jagain Daffa', bahkan mas Heri sempet pulang, dan ga kerja gara2 Daffa'nya rewel. Senny dan Kang Irfan yang sudah dengan sabarnya ngajakin Daffa' main dan ngobrol ketika dititipin DAffa'. Dan tentu saja, spesial buat suamiku tercinta, yang udah bantu aku dengan seluruh jiwa raga, cinta dan waktu. Ich liebe dich so sehr.
Cuma bisa berharap. Mudah2an, Insinyur ini bisa bermanfaat. Aamiinnn
--26 Maret 2007-
sambil nemenin mas Johar belajar buat Klausur.