Donnerstag, 24. Mai 2007

Kuliah itu enak

Udah satu bulan setengah, hidupku ngga terganggu dengan jadwal ujian, dsb. Maklum udah fase akhir, lagi nunggu stelle buat TA ---doain ya mudah²an dapet---

Waktunya aku pake buat gawe sana gawe sini. Alhamdulillah masih banyak tawaran kerja, jadi seminggu paling cuma 2 hari aja yang bener² ga ada kerjaan. Coba kalau bener² ga ada kerjaan....bosan lah daku teman.......

Emang siyy..., beban pikiran udah berkurang drastis, karena ujian yang harus aku tulis tinggal 2, itu juga yang satu ngga terlalu susah (mudah²an amiiinnn). Jadi, sedikit mengalami gejala yang mirip post power syndrom, karena biasanya pikiran rasanya penuh banget.

Sesuatu yang harus disyukuri harusnya.....

Tapi....., karena beban itu berkurang, aktifitasku tidak terkendali....

Udah hari ketiga, aku kecanduan sama internet. Bangun tidur liat internet, abis makan liat internet, kayanya ga bisa berhenti deh....

Adaaa..... aja yang dikerjain, mulai dari hal yang berguna sampe jadi sadar, sebenernya ini berguna atau nyari² alasan biar berguna yah....Mulai dari bales mail, nyapa orang online di YM, liat² foto, ngisi blog,ikutan diskusi di milis..., sebenernya berguna ga seh...? Bingunkks

Gemes deh rasanya, kayanya mesti dibatesin...., mentang2 udah ga ada vorlesung, jadi gini neh..., agenda yang udah disusun rapi malah jadi berantakan. Baca buku cuman jadi cita-cita.:-D

Emang bener kata orang bijak, kalau waktu kita sempit, waktu yang ada malah jadi lebih bermakna, makin bisa ngerjain hal² berguna lebih banyak, daripada kalau waktu kita luang....

Na ja..., das Leben muss weiter gehen.Ich muss mich verbessern, sonst werde ich kaputt gehen.

Sekolah lagi ah.....

Buat temen² yang stres kuliah, percayalah, bahwa stres kuliah itu nikmat.....

Hannover -- ketika sedang menunggu jawaban profesor--

Dienstag, 22. Mai 2007

Saudara dari Langit

Benarlah pertolongan Alloh itu dekat...

Waktu itu kira-kira dua bulan sebelum STUD 2006, ketika ditanya suami, kira-kira aku bisa bantu apa buat STUD. Kupikir-pikir, kutimbang-timbang, dan kuputuskan. Dengan semangat yang menggebu-gebu karena cita²ku pengin jadi pengusaha catering. Aku bilang sama suamiku: Insya Alloh aku siap masak.

Estimasi peserta waktu itu lumayan banyak, ditambah panitia, dan sebagainya bisa aja sampai 300-an. Weleh²..... sok-sok berani deh yang ada.....Lagipula nanti juga bisa minta tolong sama temen² yang lain.....pikirku saat itu.

Sebulan sebelumnya.., semua sudah di Planning, aku susun daftar minta bantuan, sama daftar cicilan pekerjaan. Maklumlah..., waktu masih ada jadwal ujian yang nyempil² di kalenderq....saking jarang diperhatiin jadinya nyempil.....

Kucoba, nelpon sana, telp sini....ternyata saudara², ku telat menelepon mereka...., ternyata teman²ku sudah full booked. Saudari² di luar kota juga sepertinya tidak mungkin, selain banyak yang jauh², banyak juga yang babynya masih kecil, manis, nan imut². Tak tega rasanya minta tolong sama mereka.

Seminggu sebelum hari-H. Peserta dan panitia 200 orang. Auftragnya terlanjur aku terima sendirian. Kerupuk sudah digoreng, ayam sudah dipesan, timun sudah dicicil beli..., tapi ayam yang 30 kilo itu!!!. Rasanya waktu itu mustahil untuk menggoreng semuanya, dan selesai tepat waktu....

Mau bagaimana lagi, Auftrag sudah diterima, tugas harus selesai.....

Dua hari sbelum Hari-H: Ya alloh gimanaa.... ya caranya ngerjain ini semua. AKu perlu temen ya Alloh, aku perlu bantuan....Hilfe.!!!!

Sehari sebelum hari-H.Disaat aku nggak tahu lagi apa yang harus aku lakukan. Ada rombongan saudariku dari Inggris tiba-tiba datang.Jumlahnya 5 orang, semua perempuan- mereka saudari² dari Malaysia, yang belajar di Inggris- . Saudaraku sesama panitia bertanya, apakah mereka bisa bermalam di kamarku yang mungil. Su'udzon sempat terlintas. Ya Alloh, kamarku itu sekarang sudah penuh dengan bahan baku dan sayur mayur, beserta peralatan memasak pinjaman, yang super gede. Dimana mereka bisa tidur??? Lagipula, sekarang bukan saatnya menjamu tamu. Tanganku cuma dua....Hilfe..!!!!!

Tapi yang terjadi kemudian adalah yang sebaliknya. Mereka adalah saudara-saudara sejati, yang Alloh turunkan dari langit. Mereka bukan tamu yang harus dijamu. Mereka yang jauh-jauh dari Inggris, yang sebelumnya kenal pun tidak, melihat aku kerepotan, tanpa ditanya, tanpa diminta bantuan, langsung membantu. Apapun itu. Ada yang bantuin masak nasi, ada yang bantuin, cuci², ada yang bantuin mengiris sayuran, ada juga yang mengepak barang. Subhanallah, mereka mengerjakan itu semua tanpa sungkan, tanpa merasa lelah, karena jauh-jauh datang dari Inggris ke Hannover. Satu saudari dikirim menemaniku berbincang. Di saat semua sibuk- Farah namanya-Farahlah yang jadi asistenku di kamarku yang mungil nan berantakan itu. Yang lebih mengherankan lagi, baru kali ini aku punya tim konsumsi yang begitu solid, yang begitu profesional, yang tahu tugasnya masing-masing. Tanpa embel² kordinasi sebelumnya, tanpa ada briefing sebelum kerja, dll. Apa namanya kalau bukan saudari dari langit??

Kamarku yang  mungil nan Permai, jadi saksi kehektikan itu. Reis Cooker yang berderet-deret. Koper yang dijadikan baskom darurat untuk nasi. Aroma Nasi kuning menyelimuti kamarku yang berantakan bak kapal setelah badai. Berantakan dimana-mana. Alhamdulillah semua tepat waktu, meski kata panitia molor seperempat jam.

Tumpeng yang kubuat juga selesai, walaupun dibuat hanya dengan waktu 2 jam. Seakan tidak percaya, aku ikut ke tempat acara dengan baju yang beraroma nasi kuning, yang warna dan bentuknya sudah jadi prioritas terakhirku....

Alhamdulillah, dengan segala terima kasihku pada kalian saudari² sejatiku, yang mungkin tidak pernah bertemu lagi di alam ini, mudah²an Alloh membalas segala amal saudari²ku itu. Yang nama-namanya saja, tidak sempat kuhapalkan, kecuali Farah. Iya...., Saudariku se-Islam dari Malaysia yang sekarang sedang belajar di Inggris. Mudah²an di lain kesempatan kita bisa bertemu lagi....Ya Alloh..., terima kasihku karena menurunkan saudari-saudari yang baik hati seperti mereka.

Mei 2007 (setahun setelah STUD 2006)

 

Montag, 21. Mai 2007

KHARISMA Woman & Education | KHARISMA

http://www.kharisma.de

Cerita Cinta




Mau nulis pesenannya Erma, judul bukunya kelupaan... kapan² deh.


Cerita cinta ini berawal di Hannover-Ingolstadt. Banyak yang ngga percaya kalau kita berdua ngga pacaran.


Mulai dari bermacam-macam argumen. Dari definisi sampai kenyataan. Ada yang mendefinisikan, ta'aruf itu sama dengan pacaran. Telp² untuk mempersiapkan pernikahan sama dengan pacaran. Soalnya memang kalau yang namanya nikah jaman siti Nurbaya, yang dulu itu, yang ngga pake dijodohin itu, kedua calon nggak boleh ketemuan sama sekali, bahkan mungkin ngga kenal sama sekali. Semua urusan diserahin sama orang tua dan keluarga.


Tapi menurut yang diajarkan Islam tidak seperti itu, yang namanya ta'auf itu kudu. Kan ngga sayang kalau ngga kenal. So'jadi memang definisinya diserahkan lagi ke masing-masing orang. Namanya juga pendapat.


Kenapa kami bilang kami berdua ngga pacaran?Dari mulai pertama kali maksud menikah itu disampaikan, boro² yang namanya pacaran, ketemuan aja ngga pernah, kecuali seminggu sebelum nikah. Itu juga berame-rame sekeluarga. Ada ibu bapak, ade, kakak, keponakan. Untung ngga ada kakek, nenek, tante..., om, pakde...


Semua ada hikmahnya siyy..., alhamdulillah banyak hikmah yang ngga bisa diceritain disini. Mungkin nanti kalau udah beranak-cucu, udah tua, bisa jadi warisan cerita bermakna insya Alloh.


So' siapa lagi nih yang berani mengikuti jejak kami...?


Inget di acara kemarin:


 Wenn man will, sucht man Wege, wenn man nicht will, sucht man Gründe.

Rathaus Hannover